DNA umumnya stabil sejak lahir, kecuali terpapar mutagen yang dapat menyebabkan mutasi. Di sisi lain, epigenetika dapat berubah akibat pengaruh lingkungan seperti polusi, pola makan, dan gaya hidup. Oleh karena itu, uji epigenetik disarankan dilakukan secara rutin, minimal setiap 6 hingga 12 bulan. Hal ini penting untuk memantau hasil perbaikan aktivitas dan gaya hidup, serta tetap waspada terhadap pengaruh lingkungan yang mungkin terjadi dalam jangka waktu tertentu.